oleh Pak Yugih S.
Menurut David M.Scott, PR mengirim press release ke media agar dimuat, padahal sedikit sekali yang dijadikan berita oleh wartawan karena ketika seorang wartawan akan menulis artikel, dia akan mencari informasi di mesin pencari (internet). PR hanya membombardir media dengan informasi yang tidak penting.
Sumber : http://www.pollackblog.com/wp-content/uploads/2012/02/PR-wordcloud.jpg |
Wartwan dan Redaktur, menggunakan web / internet untuk mencari berita mengenai seseorang dan perusahaan yang menarik untuk ditulis.
PR dan Publikasi
Sebelum nya, PR tidak punya cara lain selain menyiapkan uang untuk mempublikasikan perusahaannya dengan beriklan di media. Sukses tidaknya PR dilihat dari seberapa banyak berita di media mengenai perusahaan tersebut. Namun, dengan adanya teknologi internet, tiap perusahaan bisa membuat website mengenai perusahaannya. untuk khalayak cari informasi mengenai perusahaan tersebut.
Sumber : http://www.stevensstrategic.com/wp-content/uploads/2013/05/publicity.png |
Jadi, apakah media konvensional sudah tidak digunakan PR? Media konvensional masih dipakai dalam suatu hal, contohnya iklan TV, radio, majalah, dalam mengangkat suatu produk baru. Untuk produk baru, tidak bisa langsung promosi menggunakan media online (internet) karena orang akan bertanya-tanya dan terkesan cuek dengan produk / brand yang belum pernah didengarnya.
Kembali ke media online (internet). PR harus bisa menceritakan perusahaannya di media online karena ketika kita menulis sesuatu yang bagus dan menarik perhatian, media akan meliput berita tentang perusahaan kita. Berbeda denga perusahaan yang besar dan terkenal, justru media lah yang akan mengejar perusahaan kita dalam hal informasi dan liputan berita mengenai perusahaan tersebut.
3 hal yang menurut Wimar Witoelar, yang penting bagi PR untuk melakukan IMC :
1. Penetapan "key message" yang mudah diingat masyarakat.
2. Penetepan target market.
3. Menentukan media yang digunakan.
Sumber : http://contentsampleskeyline.files.wordpress.com/2013/04/pr.jpg |
Publikasi perusahaan memang lumayan sulit apalagi jika tidak membangun hubungan dengan media. Bagaimana cara mendekati media :
1. Dekati 1 reporter
2. Bantu reporter tersebut dalam memahami gambaran tentang perusahaan kita
3. Jelaskan mengapa khalayak menyukai produk kita
4. Jangan mengirim email tanpa diminat
5. Tindaklanjuti hubungan dengan reporter yang berpotensi
6. Komunikasi langsung dan 2 arah dengan reporter tersebut.
Jika hal tersebut dilakukan, diharapkan hubungan antara media dengan PR bisa terjalin baik.