Kuliah Kapita Selekta Keenam ( 3 Oktober 2013 )
Kuliah kali ini dibawakan oleh Bapak Jerome Eugene Wirawan, seorang jurnalis Media Indonesia bagian Redaksi Internasional.
Topiknya mengenai keberlangsungan media konvensional di tengah perkembangan teknologi. Teknologi membuat orang-orang meninggalkan media lama khususnya media cetak. Media internet menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi untuk menonton TV, mencari informasi, bahkan membaca berita.
Terbukti dengan adanya penelitian yang menunjukkan bahwa iklan di media massa turun 47% dari tahun 2005 - 2009 dan staff di media surat kabar menurun dari tahun 2006 sampai sekarang.
Namun, semakin banyaknya situs berita online, menurunkan tingkat kredibilitas dari berita tersebut. Benar atau tidak beritanya tersebut, kita tidak tahu. Padahal, pilar pertama dalam Jurnalistik yaitu Fakta.
Fakta itu Suci, karena jurnalis bekerja mencari berita berdasarkan fakta, mencari fakta-fakta yang ada, tidak melalui opini masyarakat. Pilar kedua yaitu Kebenaran. Kebenaran itu menjadi kedua yang penting karena berita sekarang-sekarang ini lumayan banyak yang hoax.
Terlebih lagi di situs berita online, pemberitaan sangat cepat tersebar namun sulit diverifikasi serta tidak dapat dipertanggungjawabkan, sama dengan pemberitaan di media sosial (citizen journalism) yang setiap orang mempunyai kebenarannya sendiri. Jurnalis harus melihat secara langsung agar terhindar dari memberitakan sesuatu yang hoax.
Kebenaran di media massa menjadi ironis ketika kebenaran itu ternyata dikonstruksi oleh media yaitu pemilik media. Setiap pemilik media mempunyai kebenarannya sendiri-sendiri. Kebenaran yang ada di lapangan sangat berbeda dengan yang diberitakan, seperti gambar-gambar yang sadis, porno, dsb. Yang seperti itu tidak akan ditayangkan di media, kalaupun ya, itu akan disensor. Karena kebanyakan orang tidak mau melihat kebenaran yang sebenarnya.
Menurut SK Dewan Pers tahun 2006 pasal 4, Wartawan Indonesia tidak boleh membuat berita bohong, sadis, darah dan cabul.
Kembali kepada ditinggalkannya media konvensional. Media konvensional seperti surat kabar ditinggalkan, dan alasan lainnya yaitu tidak begitu lengkap beritanya / sedikit beritanya. Dibandingkan dengan media online, kita bisa mencari seluruh berita yang ada dan berita dahulu. Sifat praktis seperti ini menjadi salah satu alasan, masyarakat lebih memilih media online atau media baru dalam membaca berita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar